Rumah Adat Madura – Tanean Lanjhang, Inilah Nama Rumah Adat Asli Madura

rumah adat madura
Rate this post

Rumah adat Madura atau yang bahasa daerahnya adalah Tanean Lanjhang, adalah sebuah hunian tradisional yang menggambarkan kehidupan social di daerah sekitarnya. Istilah Lanjhang Tanean ini sendiri diambil dari bahasa Madura yang mempunyai arti Halaman Panjang.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena pada biasanya rumah adat suku Madura memiliki pola bangunan yang memanjang.

Menurut informasi yang didapat, awal mula rumah Tanean Lanjhang ini karena masyarakat Madura memiliki ikatan keluarga yang sangat kuat sesampai mereka membangun permukiman untuk dijadikan daerah tinggal bersama-sama.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh lagi seputar rumah adat suku Madura, mari kita perhatikan saja langsung ulasannya di bawah ini.

6 Fakta Menarik Rumah Adat Suku Madura

1. Karakteristik dan Pola BangunanPada dasarnya Tanean Lanjhang bukanlah rumah yang terdiri dari satu rumah saja, melainkan sebuah kawasan yang terdiri dari sejumlah rumah. Itu karenanya, kenapa permukiman Tanean Lanjhang selalu hidup berdampingan antara satu rumah ke rumah lainnya.

Berdasarkan cerita masyarakat sedaerah, Tanean Lanjhang diawali dari sebuah rumah induk yang disebut dengan Tonguh. Nah, rumah Tonguh inilah yang jadi pelopor lahirnya rumah adat suku Madura atau sebagai leluhur keluarga.

Dengan lahirnya sebuah kawasan yang membentuk Tanean Lanjhang, karena setiap orang tua yang menikahkan anaknya (khususnya anak perempuan) dimustikan membangun satu rumah yang didaerahkan di sebelah timur rumah tonguh.

2. Komponen Pada Rumah Tanean Lanjhang

Perlu diketahui bahwa Tanean Lanjhang ini tidak cuma berupa rumah saja, melainkan juga ada sejumlah komponen yang menopangnya. Adapun mengenai sejumlah komponen yang biasanya terdapat pada Tanean Lanjhang seperti berikut :

Komponen Pertama

Rumah Tanean Lanjhang terlihat bederderet ke samping serta membawa bentuk persegi panjang. Untuk ukurannya, hal ini tergantung harapan si pemilik rumah. Namun, rumah Tanean Lanjhang umumnya mempunyai ukuran sekitar 6,6 x 11 m.

Komponen Kedua

Pada komponen kedua ini berupa Langgar, sesampai menjadi simbol bahwa masyarakat Madura adaah orang yang religius dan taat dalam beribadah. Lantas, apa yang dimaksud dengan Langgar…??

Sebenarnya Langgar ini adalah perlengkapan Sholat, seperti sejadah, mukena, kopiah, tikar, sampai pengeras suara untuk mengumkamungkan adzan.

Komponen Ketiga

Adapun komponen ketiga yang ada pada Tanean Lanjhang berupa ruang dapur. Dilihat dari segi desainnya, dapur rumah Tanean Lanjhang ini tidak berbeda jauh dengan desain dapur pada biasanya.

Namun, terdapat faktor yang membedakan antara dapur Tanean Lanjhang dengan dapur rumah biasa. Perbedaan tersebut ada pada posisinya. Biasanya dapur Tanean Lanjhang terletak di luar atau terpisah dari bagian rumah.

Komponen Keempat

Komponen keempat pada rumah Tanean Lanjhang ini berupa sebuah kkamung yang digunakan untuk memelihara hewan ternak, seperti ayam, kerbau, sapi, kambing, dan sebagainya. Namun, masyarakatnya tidak dimustikan untuk memelihara hewan ternak.

Dengan kata lain, masyarakatnya diizinkan untuk memilih profesi yang ingin dijalaninya. Selain itu, tidak ada ciri khas dari kkamung tersebut, entah dari segi bentuk inginpun materialnya. Sesampai si pemiliki dapat membangun kkamungnya sesuai selera.

Komponen Kelima

Pada komponen kelima ini bernama tanean yang berupa halaman untuk berbagai aktivitas, seperti menjemur pakaian, menjemur hasil pertanian – perkebunan, dijadikan daerah pernikahan, sampai are bermain untuk anak-anak.

Biasanya luas halaman ini disesuaikan dengan jumlah rumah yang dibangun di area Tanean Lanjhang.

3. Material Dalam Membangun Rumah Tanean Lanjhang

Di zaman dulu, masyarakat Madura masih mekeuntungankan material batu alam sebagai bahan utama dalam membangun rumah Tanean Lanjhang. Lantainya pun cuma beralaskan tanah dan plester semen saja.

Seiring dengan berjalannya waktu, kini masyarakat Madura telah mulai mekeuntungankan material modern seperti keramik, granit, marmer, dan lantai kayu. Untuk bagian kerangka rumah, pada biasanya mengggunakan material kayu serta dinding yang di rancang mekeuntungankan papan.

Beralih pada bagian atapnya, dimana genteng Tanean Lanjhang menyesuaikan dengan kondisi keuangan pemilik rumah. Meski begitu, genteng pada Tanean Lanjhang terdiri dari tiga desain seperti berikut :

  • Pacenan : Atap rumah yang mirip dengan tanduk atau ekor
  • Jadrih : Atap rumah yang memiliki dua puncak atap
  • Trompesan : Atap rumah dengan tiga patahan disesuaikan dengan lebar rumah.

4. Filosopi Rumah Tanean Lanjhang

Rumah Tanean Lanjhang tidak dirancang berderet begitu saja, melainkan terdapat makna atau filosopi yang terkandung didalamnya. Penyusunan rumah yang dibikin memanjang dari arah timur ke barat, memiliki arti mengenai tingkatan keluarga dari yang tua sampai muda.

Sedangkan penempatan langgar, dapur, dan kkamung hewan ternak yang diatur sebegitu rupa. Dapur dan kkamung hewan biasanya akan didaerahkan di sebelah timur, sementara langgar terletak di bagian barat.

Hal tersebut mengarahkan bahwa area spiritual seperti langgar yang bersifat religius, memiliki daerah yang lebih baik ketimbang ruangan lainnya bersifat materialistik.

5. Posisi Bangunan yang Tersusun Rapi

Meski terkesan sederhana, tetapi bangunan rumah Tanean Lanjhang disusun sangat rapi dan terorganisir lho. Hal itu terbukti, yang mana bangunannya berderet sesampai terlihat lebih presisi dan terukur.

6. Dijadikan Destinasi Wisata Bagi Masyarakat Madura

Dari keunikan Tanean Lanjhang ini, otomatis dapat menyita perhatian wisatawan lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, ada juga wisatawan asing yang terpikat dengan keunikan bangunan rumah Tanean Lanjhang lho.

Demikianlah ulasan singkat mengenai sejumlah fakta unik dari rumah Tanean Lanjhang, sesampai bisa kita jadikan sebagai bahan penambah wawasan.

Exit mobile version