Advertise with us
info@pengembang.com

Mengonversi Besi dari Kg ke Batang beserta Tabel Konversinya

Mengonversi Besi dari Kg ke Batang
Mengonversi Besi dari Kg ke Batang
Rate this post

Apakah Anda terlibat dalam proyek pembangunan? Jika demikian, maka besi merupakan material penting, pilar struktural yang tak tergantikan.

Saat membeli besi, satuan volume yang digunakan umumnya kilogram, namun dalam konstruksi, kita sering menggunakan satuan batang untuk menghitung kebutuhan besi.

Nah, Anda pasti sudah menyadari betapa pentingnya mengetahui cara menghitung berat besi dari kilogram hingga batangan.

Untuk mempermudah proses konversi, disediakan tabel konversi sebagai referensi. Tabel tersebut memberikan perbandingan antara berat dalam kilogram dan jumlah setara batangan besi. Dengan menggunakan tabel ini, Anda dapat dengan cepat menentukan jumlah besi batangan yang Anda butuhkan tanpa perhitungan manual yang rumit. Hal ini akan menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan perhitungan.

Nah untuk penjelasan lebih lengkapnya silahkan baca artikel dibawah ini.

Cara Menghitung Besi Kg ke Batang yang Benar

Mari kita jelajahi rumus yang akan membantu Anda mengetahui berapa banyak batangan besi yang Anda butuhkan:

Kebutuhan batangan = volume besi (kg) / (0,006165 x diameter besi (mm) x diameter besi (mm) x panjang besi (m))

Dalam rumus ini, Anda membagi volume besi (dalam kilogram) dengan rumus diameter besi dan panjang besi. Konstanta 0,006165 ditampilkan sebagai faktor konversi untuk mengubah kilogram menjadi batangan.

Tentu saja rumus ini menunjukkan sisi yang lebih teknis, namun jika dipahami dengan benar, Anda dapat menghitung kebutuhan besi batangan Anda dengan sangat akurat. Lebih dari sekedar angka dan perhitungan, hal ini mencerminkan kompleksitas dunia konstruksi dan serunya menaklukkan besi sebagai bahan utama bangunan.

Agar Anda mendapat gambaran menarik, yuk ikuti perjalanan Pak Rofi, seorang calon pemilik rumah minimalis yang membutuhkan setrika D10 seberat 300kg. Sebelumnya Pak Rofi harus mengubahnya menjadi elemen batang untuk memastikan kebutuhan material akurat. Mari kita lihat cara perhitungannya!

Pertama, kita perlu mengetahui informasi yang diperlukan. Besi D10 mempunyai diameter 10 mm dan panjang 12 m. Dengan informasi ini, kita dapat melanjutkan ke perhitungan.

Dengan menggunakan rumus konversi yang tersedia, kita dapat menghitung kebutuhan batangan besi:

Kebutuhan batangan = volume besi (kg) / (0,006165 x diameter besi (mm) x diameter besi (mm) x panjang besi (m))

Mari kita substitusikan nilai-nilai yang sudah kita ketahui:

Kebutuhan Batang = 300 / (0,006165 x 10 x 10 x 12)

Kebutuhan Batang = 300 / 7,398

Hasil perhitungannya adalah sekitar 40.55 batang besi.

Pada contoh ini Pak Rofi membutuhkan sekitar 41 Batangan Besi D10 (dibulatkan) untuk membangun rumah minimalisnya. Dengan angka yang akurat, Pak Rofi dapat membeli besi sesuai dengan kebutuhannya, menghindari pembelian berlebihan yang tidak perlu dan mengoptimalkan efisiensi penggunaan sumber daya.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, ada satu aspek penting yang harus diperhatikan: limbah yang mungkin timbul dari proyek konstruksi.

Sampah merupakan bagian yang tidak dapat dihindari dalam setiap proyek konstruksi. Hal ini mencakup besi tua yang tidak dapat digunakan, kesalahan pemotongan, atau faktor lain yang menyebabkan material terbuang. Dalam hal ini Pak Rofi disarankan untuk menambahkan sekitar 3% limbah dari kebutuhan batang yang telah dihitung sebelumnya. Menambahkan limbah ini sangat penting jika Pak Rofi berencana memesan semua bahan sekaligus untuk memastikan pasokan yang cukup.

Untuk menghitung jumlah waste dari kebutuhan batang sebelumnya, Pak Rofi dapat menggunakan rumus berikut:

Kebutuhan Batang Setelah Waste = Kebutuhan + Waste

Mari kita terapkan rumus ini pada proyek Pak Rofi:

Kebutuhan: 41 batang

Waste: 3% dari 41 batang

Kebutuhan Batang Setelah Waste = 41 + (3% x 41)

= 41 + (0,03 x 41)

= 41 + 1,23

= 42,23 batang besi

Dengan cara ini, setelah menghitung limbah pada proyek Pak Luo Fei, batang besi yang dibutuhkan sekitar 43 batang besi D10 setelah dibulatkan.

Menghitung limbah dalam proses konversi besi dari kilogram menjadi ingot merupakan langkah penting dalam memastikan pasokan material yang cukup dan menghindari kekurangan yang dapat menghambat kemajuan proyek. Dengan memperbanyak sampah, Pak Roffey bisa lebih siap menghadapi kenyataan di lapangan dan menjamin ketersediaan yang memadai.

Perlu diingat bahwa perhitungan ini memberikan perkiraan kebutuhan batang besi yang akurat. Dengan mengetahui cara mengubah besi dari kilogram menjadi batangan, Anda dapat merencanakan proyek konstruksi Anda dengan lebih baik dan menghindari komplikasi yang dapat timbul karena kekurangan atau kelebihan material.

Melalui kisah Parker Roffey, kita dapat melihat bahwa mengubah besi dari kilogram menjadi batangan merupakan langkah penting dalam perencanaan proyek konstruksi. Perhitungan yang akurat akan memberikan Anda kepercayaan diri dan ketenangan pikiran saat Anda mulai membangun rumah minimalis impian Anda.

Tabel Ukuran Besi

Mari kita lihat tabel konversi yang umum digunakan untuk kilogram besi dan batang. Tabel ini memberikan panduan praktis untuk menghitung jumlah batangan besi berdasarkan beratnya. Dengan tabel ini, Anda dapat dengan mudah mengetahui jumlah batang yang Anda butuhkan tanpa perlu repot menghitung secara manual.

Dalam proses pekerjaan konstruksi bangunan kita menjumpai dua komponen utama yaitu besi, yaitu besi biasa dan besi ulir. Kedua jenis ini berperan penting dalam menjamin kekokohan dan kekuatan struktur yang dibangun. Namun selain perbedaan bentuk fisik, juga terdapat perbedaan berat per meter panjangnya, tergantung diameter masing-masing besi.

Mari kita gali lebih dalam perbedaan menarik antara setrika biasa dan besi bengkok dalam konversi besi dari kilogram menjadi batangan.

Berikut tabel berat per batang setrika polos dan ulir yang perlu Anda ketahui:

A. Besi polos (plain) memiliki simbol: Ø

No.

Daftar Berat Besi Polos (Plain)

Diameter (mm) Berat/batang (kg) Panjang (m) Berat/m’ (kg/m’)
1 Ø4 1,00 12 0,09
2 Ø6 2,66 12 0,22
3 Ø8 4,74 12 0,40
4 Ø9 6,00 12 0,50

5

Ø10

7,40

12

0,62
6 Ø11 9,00 12 0,75
7 Ø13 10,70 12 0,89
8 Ø14 12,50 12 1,04
9 Ø15 14,50 12 1,21
10 Ø16 19,00 12 1,58
11 Ø19 26,70 12 2,23
12 Ø22 35,80 12 2,98
13 Ø23 39,10 12 3,26
14 Ø24 42,62 12 3,55
15 Ø25 46,20 12 3,85
16 Ø28 58,00 12 4,83
17 Ø31 71,10 12 5,93
18 Ø32 75,77 12 6,31

B. Besi ulir (deform) memiliki simbol: D

 

No.

Daftar Berat Besi Ulir (Deform)

Diameter (mm) Berat/batang (kg) Panjang (m) Berat/m’ (kg/m’)
1 D10 7,40 12 0,62
2 D13 12,50 12 1,04
3 D19 26,70 12 2,23
4 D22 35,80 12 2,98
5 D25 46,20 12 3,85
6 D29 60,50 12 5,04
7 D32 75,77 12 6,31
8 D35 90,10 12 7,51
9 D38 107,00 12 8,92
10 D41 126,00 12 10,5

Buktinya, kita ambil contoh kasus di atas, proyek pembangunan rumah minimalis oleh Pak Rofi. Pak Rofi mengatakan dia membutuhkan sekitar 300kg setrika D10. Jadi berdasarkan tabel di atas, besi D10 biasa memiliki berat 7,4kg per batang.

Jadi, konversi kilogram besi menjadi batangan = 300kg/7,4kg

= 40,54 batang

Wah, pantas bukan? Jumlah besi batangan yang dibutuhkan Pak Luo Fei adalah 41 batang besi D10 (belum termasuk scrap).

Bagaimana, apakah Anda lebih tertarik menggunakan rumus kg besi ke batangan atau menggunakan tabel konversi ukuran besi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertise with us
info@pengembang.com